Eksistensi Rumah Adat Betawi

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

“EKSISTENSI RUMAH ADAT BETAWI DI DAERAH ASALNYA”






DISUSUN OLEH:
SYREINA BESTARI UTAMI
KELAS: 1TA07
NPM: 16315792

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas Rahmat dan karunia-NYA saya bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang berjudul “EKSISTENSI RUMAH ADAT BETAWI DI DAERAH ASALNYA”.  Tak lupajuga saya ucapkan terima kasih kepada bapak Emiliansyah Banowo selaku dosen Ilmu Sosial Dasar yang telah memberikan  tugas
Makalah ini saya susun untuk lebih mengingatkan kita kembali keberadaan dari rumah adat betawi yang mungkiin sudah hamper dilupakan oleh masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di daerah asal dari rumah adat betawi itu sendiri akibat dari perkembangan pembangunan yang terjadi di daerah sekitarnya.
Dalam makalah ini saya menyajikan pengertian dari eksistensi, pegenalan akan rumah adat etawi, serta dampak akan pembangunan daerah yang mempengaruhi dari keberadaan rumah adat betawi itu sendiri.
Demikian makalah ini saya buat, semoga makalah yang saya buat ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Eksistensi Budaya Nasional
2.2 Ketertarikan Masyarakat Terhadap Eksistensi Budaya Nasional
2.3 Dampak dari Pembangunan Terhadap Eksistensi Budaya Nasional
2.4 Cara Mempertahankan Eksistensi Budaya Nasional
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Indonesia kaya akan keanekaragaman arsitektur rumah adat. Setiap daerah memiliki konsep rumah adat masig-masing. Konsep rumah adat tersebut sangat kental dengan tradisi dan kebiasaan masyarakat setempat. Salah satunya adalah rumah adat betawi. Rumah adat betawi disebut dengan Rumah Kebaya. Disebut dengan rumah kebaya dikarenakan bentuk atapnya yang menyerupai pelana yang dilipat dan apabila dilihat dari samping maka lipatan-lipatan tersebut terlihat seperti lipatan kebaya. Ciri khas dari rumah ini adalah rumah ini memiliki teras yang luas yang berguna untuk menjamu tamu dan menjadi tempat bersantai keluarga. Pada zaman dahulu, masyarakat betawi membuat sumur di depan rumahnya dan pemakaman yang berada disamping rumah. Dan, dinding rumahnya terbuat dari panel-panel yang dapat dibuka dan digeser-geser ke tepinya. Hal ini dimaksudkan agar rumah terasa lebih luas. (Gambar.1)

(Gambar.1)
Rumah adat Betawi merupakan salah satu keanekaragaman arsitektur rumah yang dimiliki Indonesia. Secara umum arsitektur rumah Betawi dipengaruhi oleh arsitektur luar, khususnya Belanda. Wajar karena suku Betawi berkembang sejak masa penjajahan Belanda di Batavia, yang sekarang dikenal dengan Jakarta. (Gambar.2)


(Gambar.2)
Di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan suatu negara bisa dikatakan sudah mulai mengalami kemajuan. Karena pengaruh dari globalisasi ini, banyak budaya barat yang juga ikut masuk di negara kita. Itu semua menyebabkan eksistensi budaya nasional termasuk rumah adat betawi tersebut mulai memprihatinkan. Jarang sekali ditemui rumah adat Betawi yang bertahan karena disebabkan oleh salah satunya perkembangan teknologi yang mengacu pada masuknya budaya barat ke Indonesia yaitu pembangunan gedung-gedung bertingkat atau apartemen dan sebagainya, sehingga orientasi masyarakat Indonesia mulai melupakan budaya nasional termasuk rumah adat Betawi.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan topik pembahasan tersebut diatas, maka pokok permasalahan yang bisa kita rumuskan adalah sebagai berikut:
Apakah yang dimaksud dengan eksistensi budaya nasional ?
Bagaimana ketertarikan masyarakat terhadap eksistensi budaya nasional ?
Apa saja dampak dari pembangunan daerah terhadap eksistensi rumah adat Betawi ?
Bagaimana cara mempertahankan eksistensi budaya nasional ?

1.3  Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk lebih mengenalkan kembali budaya nasional terutama rumah adat Betawi kepada pembaca serta menyadarkan bahwa keberadaanya sudah mulai hilang dikarenakan pembangunan daerah serta perkembangan teknologi akibat masuknya budaya barat ke Indonesia.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Eksistensi Budaya Nasional
Eksistensi diartikan sebagai keberadaan. Di mana keberadaan yang di maksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita sebagai masyarakat. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa : “Eksistensi artinya keberadaan, keadaan, adanya”.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Pengertian kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang dimiliki yang merupakan kekayaan budaya bangsa. Kebudayaan nasional secara mudah dimengerti sebagai kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Indonesia adalah negara yang mempunyai beribu kebudayaan, karena Indonesia bukanlah negara yang memiliki hanya satu daerah sehingga kebudayaan bangsa Indonesia adalah milik masyarakat Indonesia dan masyarakat Indonesia bisa mengakui keberadaan kebudayaan tersebut. Setiap daerah akan mempunyai kebudayaan yang berbeda, perbedaan itulah yang menjadi jati diri bangsa sehingga ketika kebudayaan itu berubah atau hilang maka jati diri yang dimilikinya akan memudar .
Jadi eksistensi budaya nasional dapat diartikan sebagai pengakuan adanya berbagai macam budaya nasional yang patut dihargai dan dibanggakan karena bangsa Indonesia wajib melestarikan kebudayaan yang dimiliki agar tidak punah atau hilang akibat masuknya budaya barat.
Dalam hal ini budaya barat yang dimaksudkan berhubungan dengan perkembangan rumah adat nasional khususnya rumah adat Betawi

2.2 Ketertarikan Masyarakat Terhadap Eksistensi Budaya Nasional
Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian,makanan khas,baju daerah,dan sebagainya. Karena budaya yang kita punya dapat mencerminkan kepribadian bangsa kita yaitu Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat tetapi tetap saja itu semua merupakan satu bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Oleh karena itu minat masyarakat terhadap budaya disekitar masih kurang, ini terbukti pada semakin sedikitnya keinginan masyarakat untuk belajar mengenai budaya nasional serta keberadaan rumah adat yang sudah mulai terpinggirkan. Di era modernisasi sekarang ini masyarakat lebih banyak memilih semua hal yang berbau import karena lebih terkesan mewah, bagus, dan enak dipandang 

2.3 Dampak dari Pembangunan Terhadap Eksistensi Budaya Nasional
Fokus utama pada permasalahan ini adalah rumah adat Betawi. Rumah adat Betawi merupakan salah satu komponen budaya nasional yang sudah mulai dilupakan. Bahkan keberadaannya kini di daerah asalnya sendiri yaitu Jakarta sudah ada yang tergantikan dengan gedung-gedung tinggi, mall, hingga tempat pemukiman elit. Bisa dikatakan mungkin banyak warga yang tinggal di Jakarta tidak mengetahui bentuk atau wujud dari rumah adat Betawi itu sendiri. Warga asli suku Betawi pun sudah banyak yang berpindah, kini hanya beberapa daerah saja di kota Jakarta yang masih cukup banyak warga asli Betawi yang tinggal. Bahkan tidak sedikit juga warga Betawi yang sudah pindah ke daerah lain seperti Depok ataupun Bogor sekalipun. Dengan berpindahnya dan semakin sedikitnya warga asli suku Betawi, membuat keberadaan rumah adat Betawi itu sendiri mulai jarang ditemukan.

2.4 Cara Mempertahankan Eksistensi Budaya Nasional
Di era modernisasi seperti sekarang ini dengan semakin sedikitnya masyarakat yang mengetahui secara luas budaya nasional terutama rumah adat Betawi, perlu adanya upaya agar rumah adat Betawi  tetap bisa dikenal dan dinikmati oleh masyarakat agar keberadaannya bisa dijadikan suatu warisan budaya bagi daerah itu sendiri. Banyak cara yang dapat dilakukan seperti, memperkenalkan kepada generasi muda agar rumah adat Betawi itu sendiri dapat dipertahankan eksistensinya serta menjaga dan melestarikan rumah adat Betawi tersebut.
Masyarakat kini sudah semakin pintar, bahkan ada segelintir masyarakat yang masih peduli dengan keberadaan rumah ada Betawi. Seperti contohnya ada yang membangun cagar budaya betawi. Yang paling terkenal sekarang ini yaitu Situ Babakan. Situ Babakan adalah suatu cagar budaya yang terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pada tahun 2004, daerah ini dijadikan Pusat Perkampungan Betawi bersamaan dengan HUT DKI yang ke-474 dikarenakan masih banyaknya perkampungan Betawi asli di daerah ini. Masyarakat di wilayah ini mengembangkan usaha pertanian dan perikanan sekaligus membantu dalam usaha penghijauan wilayah Situ Babakan. Selain itu di daerah ini dapat disaksikan pula keseharian masyarakat setempat. Selain itu di daerah ini juga sering diselenggarakan acara keseniah daerah Betawi seperti Tari Cokek, Tari Topeng, Lenong dan Ondel-ondel .
Ada pula taman wisata yang bertema budaya Indonesia yang bisa dikunjungi, atau yang lebih dikenal Taman Mini Indonesia Indah. Di tempat ini terdapat anjungan-anjungan dari berbagai provinsi di Indonesia. Di dalam anjungan tersebut terdapat rumah adat dari masing-masing provinsi yang ada di Indonesia. Anjungan DKI Jakarta contohnya. (Gambar.3)
Di dalam anjungan ini terdapat rumah adat Betawi serta replika Monumen Nasional(MONAS)   (Gambar.4) 




(Gambar.3)

(Gambar.4)
 


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Eksistensi di artikan sebagai keberadaan. dimana keberadaan yang di maksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. eksistensi ini perlu “diberikan” orang lain kepada kita, karena dengan adanya respon dari orang di sekeliling kita ini membuktikan bahwa keberadaan atau kita diakui. Kebudayaan berasal dari kata sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari kata “budi” atau “akal”. Maka kebudayaan dapat diartikan pula hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Kebudayaan yaitu Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia yang diterapkan dalam tingkah laku sehari-hari dan dapat menghasilkan hasil karya yang terdiri dari tiga wujud yaitu wujud fisik, sosial dan budaya.
Di era modernisasi seperti sekarang ini dengan semakin sedikitnya masyarakat yang mengetahui secara luas budaya nasional terutama rumah adat Betawi, perlu adanya upaya agar rumah adat Betawi  tetap bisa dikenal dan dinikmati oleh masyarakat agar keberadaannya bisa dijadikan suatu warisan budaya bagi daerah itu sendiri. Banyak cara yang dapat dilakukan seperti, memperkenalkan kepada generasi muda agar rumah adat Betawi itu sendiri dapat dipertahankan eksistensinya serta menjaga dan melestarikan rumah adat Betawi tersebut.

3.2 Saran
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah hilangnya keberadaan rumah adat Betawi seperti, saat melakukan suatu pembangunan daerah ada aspek budaya yang diikut sertakan agar budaya tersebut tidak terpinggirkan begitu saja akibat pembangunan daerah. Lalu perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk terus melestarikan budaya dan rumah adat Betawi dengan melalui promosi-promosi ataupun hal lain yang dapat mengangkat keeksistensian dari budaya tersebut.     



Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer