EKONOMI TEKNIK
Ilmu ekonomi adalah suatu
studi yang mempelajari bagaimana masyarakat mempergunakan sumber daya yang
langka (scare resources) untuk memproduksi komoditas yang berharga dan
mendistribusikannya diantara orang-orang yang bebeda (Grant EL, 1996). Teknik
(engineering) adalah profesi yang pengetahuan tentang matematika dan ilmu
pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek
dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk memanfaatkan
secara ekonomis, bahan-bahan dan kekuatan untuk kemanfaatan umat manusia
Ekonomi Teknik (Engineering
Economy) adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam
teknik, yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan
manfaat-manfaat usulan-usulan proyek-proyek teknik (Degarmo, 1997)
Dalam kenyataan setiap proyek
konstruksi tidak hanya mampu diwujudkan (realizable) secara teknis,
melainkan juga harus layak (feasible) secara ekonomis. Dengan demikian
analisis ekonomi proyek merupakan suatu kajian secara ekonomi apakah suatu ide,
sasaran atau rencana suatu proyek akan diwujudkan dengan porsi yang layak
secara ekonomi (Newman, 1998).
STUDI
KELAYAKAN PROYEK INDUSTRI
Dalam menganalisis kelayakan
proyek industri, langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk menentukan
rekomendasi dan pilihan keputusan terhadap suatu proyek dijabarkan menurut
komponen yang saling berkaitan dan diurutkan dalam gambar
Gambar 1 Bagan Alir Studi Kelayakan Proyek Industri
(Dimodifikasi dari Kododati RJ,1995)
KONSEP BUNGA
1.
Bunga Sederhana
Apabila bunga total yang dikenakan berbanding linier
dengan besarnya pinjaman awal, tingkat suku bunga dan periode waktu,maka
tingkat bunga tersebut dikatakan sederhana. Bunga sederhana jarang digunakan
dalam praktek komersial modern. Total bunga (I) yang diperoleh atau dibayar
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
I=(P)(N)(i)
Dengan :
P = jumlah uang pokok yang dipinjamkan atau dipinjam
N = jumlah periode bunga (misalnya : tahun)
I = tingkat suku bunga tiap periode bunga
Jumlah total yang harus dibayar pada akhir N periode
bunga adalah P + I
Contoh : Rp. 1.000 dipinjamkan selama tiga tahun pada
tingkat suku bunga 10% tiap tahun.
• Bunga yang diperoleh adalah : I = Rp. 1.000 × 3 × 0,10 = Rp. 300
• Sedangkan total perolehan pada akhir tiga tahun
adalah Rp. 1.000 + Rp. 300 = Rp. 1.300
Perlu diperhatikan bahwa jumlah kumulatif dari bunga
yang diperoleh adalah fungsi linier dari waktu hingga bunga dibayar.
2.
Bungan Majemuk
Apabila bunga yang dibebankan untuk
setiap periode (satu tahun, misalnya) didasarkan pada sisa pinjaman pokok
ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode itu, bunga
itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga (compound interest). Pengaruh
bunga majemuk dapat terlihat pada Tabel 1 di bawah ini, yaitu untuk pinjaman
sebesar Rp. 1.000 selama tiga tahun pada tingkat bunga sebesar 10% per tahun.
Bunga majemuk lebih umum digunakan dalam praktek daripada bunga sederhana.
Untuk pembahasan selanjutnya, apabila tidak ada keterangannya berarti bunga
yang digunakan adalah bunga majemuk
Tabel
1 Bunga Majemuk
Perbandingan
grafis bunga sederhana dan bunga majemuk ditunjukkan oleh gambar berikut
Gambar
2 Ilustrasi Bungan Sederhana vs Bunga Majemuk
Sumber: Buku "Ekonomi Teknik" IR.
Mandiyo Priyo, MT
Komentar
Posting Komentar