ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

1.             Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)
Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu metode pengambilan keputusan dengan melakukan perbandingan berpasangan antara kriteria pilihan dan juga perbandingan berpasangan antara pilihan yang ada.
Permasalahan pengambilan keputusan dengan AHP umunya dikomposisikan menjadi kriteria, dan alternatif pilihan.
Proses pengambilan keputusan antara lain melakukan penstrukturan persoalan, penentuan alternatif-alternatif, penenetapan nilai kemungkinan untuk variabel aleatori, penetap nilai, persyaratan preferensi terhadap waktu, dan spesifikasi atas resiko.
Peralatan utama Analitycal Hierarchy Process (AHP) adalah memiliki sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya dan diatur menjadi suatu bentuk hirarki.

2.             Prinsip Dasar Pemikiran AHP
Dalam memecahkan persoalan dengan analisis logis eksplisit, ada tiga prinsip yang mendasari pemikiran AHP, yaitu prinsip menyusun hirarki, prinsip menetapkan prioritas, dan prinsip konsistensi logis.

3.             Prosedur AHP
Terdapat tiga prinsip utama dalam pemecahan masalah dalam AHP menurut Saaty, yaitu Decompositiot, Comparative Judgement, dan Logical Concistency. Secara garis besar prosedur AHP meliputi tahapan sebagai berikut:
a.         Dekomposisi masalah;
b.        Penilaian/pembobotan untuk membandingkan elemen-elemen;
c.         Penyusunan matriks dan Uji consistensi;
d.        Penetapan prioritas pada masing-masing hirarki;
e.         Sistesis dari prioritas; dan
f.         Pengambilan/penetapan keputusan. Berikut uraian singkatnya.
  
4.             Prinsip Menyusun Hirarki
Prinsip menyusun hirarki adalah dengan menggambarkan dan menguraikan secara hirarki, dengan cara memecahakan persoalan menjadi unsur-unsur yang terpisah-pisah. Caranya dengan memperincikan pengetahuan, pikiran kita yang kompleks ke dalam bagian elemen pokoknya, lalu bagian ini ke dalam bagian-bagiannya, dan seterusnya secara hirarkis.
Penjabaran tujuan hirarki yang lebih rendah pada dasarnya ditujukan agar memperolah kriteria yang dapat diukur. Dalam beberapa hal tertentu, mungkin lebih menguntungkan bila menggunakan tujuan pada hirarki yang lebih tinggi dalam proses analisis. Semakin rendah dalam menjabarkan suatu tujuan, semakin mudah pula penentuan ukuran obyektif dan kriteria-kriterianya. Akan tetapi, ada kalanya dalam proses analisis pangambilan keputusan tidak memerlukan penjabaran yang terlalu terperinci. Maka salah satu cara untuk menyatakan ukuran pencapaiannya adalah menggunakan skala subyektif.

5.             Penggunaan Software Expert Choise Untuk Metode AHP
Expert Choise adalah suatu sistem yang digunakan untuk melakukan analisa, sistematis, dan pertimbangan (justifikasi) dari sebuah evaluasi keputusan yang kompleks. Expert Choice telah banyak digunakan oleh berbagai instansi bisnis dan pemerintah diseluruh dunia dalam berbagai bentuk aplikasi, antara lain:
a.         Pemilihan alternatif
b.        Alokasi sumber daya
c.         Keputusan evaluasi dan upah karyawan
d.        Quality Function Deployment
e.         Penentuan Harga
f.         Perumusan Strategi Pemasaran
g.        Evaluasi proses akuisisi dan merger
Dengan menggunakan expert choice, maka tidak ada metode coba-coba dalam proses pengambilan keputusan. Dengan didasari oleh Analitycal Hierarchy Process (AHP), penggunaan hirarki dalam expert choice bertujuan untuk mengorganisir perkiraan dalam suatu bentuk logis. Pendekatan secara hirarki ini memungkinkan pengambil keputusan untuk menganalisa seluruh pilihan untuk pengambilan keputusan yang efektif.



Source:
Wisanggeni, Bambang. 2010. ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP). Available from URL: https://bambangwisanggeni.wordpress.com/2010/03/02/analitycal-hierarchy-process-ahp/ (Diakses pada tanggal 7 Maret 2017)

Asja, Mawardi. 2013. Pengantar Penggunaan AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam Pengambilan Keputusan. Available from URL:  http://mawardisyana.blogspot.co.id/2013/04/pengantar-penggunaan-ahp-analytical.html (Diakses pada tanggal 11 Maret 2017)

Komentar

Postingan Populer